Sederetnama besar seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh, Rusli, Nashar, Muslim Saleh dan Affandi adalah pelukis-pelukis besar bangsa Indonesia yang sudah terkenal hingga ke berbagai penjuru dunia. hormati. Selain para tokoh kenegaraan, keagamaan dan olahraga, kita juga memiliki tokoh dalam bidang kesenian, tepatnya di bidang seni lukis. Laskar Rakyat Mengatur Siasat karya Affandi. Sumber SAMBIL menunggangi kuda hitamnya, Pengeran Diponegoro mengacungkan jari telunjuk. Tangannya yang lain memegangi tali untuk mengendalikan kuda. Penggambaran adegan itu terdapat dalam lukisan Diponegoro karya Basuki Abdullah yang dibuat tahun 1949. Tak ada satu pun potret wajahnya namun hal ini jadi kesempatan bagi para pelukis untuk mengabadikan profil dan kisah-kisahnya secara visual. Ada berbagai versi lukisan Diponegoro. Ada profilnya pakai blangkon dan surjan, atau potret setengah badan. “Lukisan Diponegoro yang paling populer yakni Diponegoro naik kuda karya Basuki Abdullah meniru gaya Napoleon Crossing the Alps 1801 karya Jacques Louis David,” kata Mikke Susanto ketika memaparkan makalahnya di Seminar Sejarah Nasional 3/12. Penggambaran Diponegoro lewat lukisan merupakan satu wujud dokumentasi sejarah ketika tokoh atau peristiwa sejarah tak sempat terekam dalam foto. Lukisan tentang potret pahlawan terus diproduksi pascakemerdekaan. Sukarno yang menggemari seni lukis, memajang lukisan potret para pahlawan di Istana Merdeka dan Bogor. Pada dekade 1980-an, potret pahlawan karya Basuki Abdullah menjadi paling populer. “Ratusan potret pahlawan direproduksi besar-besaran. Padahal Basuki Abdullah ketika melukis Diponegoro, red. tidak bersumber dari foto, dia dari imajinasi,” kata Mikke. Selain sebagai wujud dokumentasi, lukisan juga bisa menjadi rujukan dalam penulisan sejarah. Keberadaan seni lukis, tulis Agus Burhan dalam artikel “Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Djoko Pekik Tuan Tanah Kawin Muda’” yang dimuat dalam Jurnal Panggung, tidak bisa sekadar dilihat sebagai ungkapan artistik saja. Lebih dari itu, seni lukis bisa dipandang sebagai produk sosiokultural. Suatu karya yang diproduksi, dalam konteks sejarah, melibatkan kondisi sosiokultural yang membangunnya. Maka, Agus melanjutkan, seni lukis bisa menjadi rujukan yang memberi gambaran kondisi di masa tersebut. Ada lima aliran lukisan sejarah. Lukisan sejarah agama, mitologi, alegori, sastra, dan lukisan sejarah peradaban. Namun, tak semua lukisan bisa dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. “Kalau sebuah karya menganut konsep lukisan sejarah peradaban, lukisan itu bisa dipakai sebagai rujukan. Setidaknya memberikan gambaran tentang masyarakat di masa itu,” kata Mikke. Lukisan sejarah rata-rata beraliran realis, yang memudahkan orang mendapat gambaran atas hal yang ditampilkan. Pun sejak awal perkembangannya, lukisan sejarah diawali dengan gambaran yang paling mendekati wujud aslinya, baru kemudian berkembang lukisan sejarah dengan gaya non-realis. Di tangan Pablo Picasso, misalnya, lukisan sejarah disajikan dengan gaya kubistis yang berkembang di tahun 1930-an. Guernica 1937 karya Picasso punya konteks kesejarahan dengan peristiwa pengeboman di Kota Guernica pada April 1937 oleh tentara Nazi Jerman di tengah perang sipil Spanyol. Korban pengeboman yang mayoritas perempuan dan anak –karena para pria sedang pergi berperang– menggungah Picasso untuk membuat karya sebagai sikap protes. Lukisan itu selesai dibuat dua bulan setelah peristiwa. Guernica, seperti ditulis situs resmi menjadi karya politis Picasso yang paling terkenal. Di Indonesia lukisan sejarah bisa dijumpai dalam karya Affandi Laskar Rakyat Mengatur Siasat 1946. Lukisan Affandi memberi gambaran para rakyat pejuang berkumpul dan mengatur strategi untuk melawan Belanda di masa revolusi. “Lukisan Affandi bisa dipakai sebagai sebuah rujukan untuk memberi gambaran bagaimana orang berkumpul di satu titik untuk membahas penyerangan,” kata Mikke. Karya lain yang bisa dijadikan rujukan, ialah Tuan Tanah Kawin Muda 1964 karya Djoko Pekik. Karya yang menampilkan seorang lelaki tua berbaring ditunggui seorang perempuan muda ini menjadi gambaran penindasan laki-laki pada perempuan lewat kekuasaan berupa modal ekonomi, sosial, dan kultural. Agus juga menilai Tuan Tanah Kawin Muda sebagai gembaran pertikaian kekuasaan laki-laki penguasa dengan perempuan rakyat jelata, dalam seting budaya feodal. Namun demikian, tak semua karya lukis bisa dijadikan sumber sejarah dan memerlukan kritik dengan membandingnya dengan fakta-fakta sejarah. Lukisan Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro 1857 misalnya. Ada beberapa gambaran yang tidak sesuai dengan fakta sejarah seperti lokasi penangkapan. “Kalau dilihat pakaiannya benar, tapi tempatnya tidak seperti yang dilukisan. Jadi lukisan karya Raden Saleh pun perlu dikritik. Tidak semua lukisan sejarah benar adanya tapi bisa digunakan sebagai rujukan atau alat pembelajaran sejarah,” kata Mikke. Keretakuda di Museum Kereta Keraton memiliki berbagai jenis dan fungsi. kamu bisa menikmati lukisan Affandi sembari melihat barang-barang peninggalan beliau yang masih tetap terawat, seperti kliping, cerutu, hingga satu unit mobil. seperti Basuki Abdullah dan Hendra Gunawan. Selain itu, ada pula makam Affandi dan istrinya, yang Basuki Abdullah adalah salah satu maestro lukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis aliran realisme dan naturalisme. Lahir di masa kolonial namun meninggal di era kemerdekaan membuatnya menjadi seorang native post colonial survivor. Mungkin konteks tersebutlah yang membuat Basuki Abdullah tak kunjung berhenti dalam mengeksplorasi berbagai tema dan teknik lukis. Ia terpengaruh oleh banyak teknik dan aliran lukis di masa hidupnya. Hal tersebut didapatkan dari sekolah seninya di Belanda, hingga studi bandingnya ke negara-negara eropa lainnya. Meskipun begitu, ia tetap tidak meninggalkan berbagai kearifan lokal dan tradisi negeri ini. Tema kebangsaan dan bela negara tidak pernah luput dari lukisannya. Jika kita melihat karyanya, Abdullah terpengaruhi oleh aliran romantisisme tetapi tidak terlalu berlebihan dan masih berada di selimut aliran realisme. Meskipun begitu, aliran realisme yang ia usung juga terkadang tidak memiliki gambaran yang di indah-indahkan, dan disitulah garis aliran naturalisme ditarik. Mungkin berbagai kontradiksi tersebut juga yang menjadikannya salah satu seniman terhebat sepanjang masa di Indonesia. Basuki Abdullah adalah seorang maestro yang tak pernah berhenti melukis bahkan tidak takut untuk terus bereksplorasi. Dinamika lukisannya sama seperti kehidupannya yang melewati berbagai masa yang yang cukup rumit, dilengkapi oleh kecintaan dari dini pada seni dan pendidikan yang mumpuni. Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta Jawa Tengah, 27 Januari 1915 dengan Indonesia yang masih berstatus Hindia Belanda. Lahir dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakek Basuki Abdullah adalah seorang figur sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, yaitu dokter Wahidin Sudirohusodo. Ayahnya adalah seorang pelukis juga, salah satu tokoh Mooi indie di Indonesia, yakni Abdullah Suriosubroto. Sejak dari kecil umur 4 tahun Basuki Abdullah sudah mulai menyukai dunia seni. Ia mulai suka menggambar figur-figur penting seperti Yesus Kristus, Mahatma Ghandi, dll. Dalam usianya yang masih muda Basoeki Abdullah telah berhasil menggambar dengan tingkat kemiripan dan teknis yang luar biasa. Basuki Abdullah mendapatkan pendidikan yang masih diselenggarakan oleh pemerintah Belanda. Pendidikan dasar hingga menengahnya ditempuh di HIS Hollands Inlandsche Scool kemudian dilanjutkan ke MULO Meer Ultgebried Lager Onderwijs. Pada tahun 1913 Basuki Abdullah mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa Academie Voor Beldeende Kunsten di Den Haag, Belanda berkat bantuan dari Pastur Koch SJ. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu dua tahun lebih dua bulan dan meraih penghargaan sertifikat Royal International of Art RIA. Tak berhenti disana setelah itu ia juga mengikuti semacam program studi banding di beberapa sekolah seni rupa di Paris dan Roma. Aliran Seni Basuki Abdullah Aliran Seni Basuki Abdullah telah lama dilansir sebagai seorang naturalis. Karya Basoeki Abdullah dinilai cenderung memperindah realitas yang ada, tetapi di beberapa karyanya ia tampak menampilkan subjek lukisannya apa adanya, seperti yang dapat dilihat pada karyanya yang berjudul “Adik dan Kakak”. Kakak dan Adik oleh Basuki Abdullah, gambar diperoleh melalui Abdullah terkenal melalui aliran naturalisme, sebetulnya karirnya juga memperlihatkan berbagai aliran lain yang tidak mengkerucut pada hanya satu mazhab saja. Melalui karyanya kita dapat merasakan aliran-aliran lain seperti romantisisme dan realisme. Ia juga sering mengambil subjek dari dongeng, legenda dan mitos. Abdullah juga sempat melukis karya abstrak di masa hidupnya. Tampaknya Basoeki Abdullah adalah seorang seniman yang sudah mulai berlayar di gaya seni kontemporer pada masanya. Ia tidak menganut mazhab tertentu dan terus bereksperimen dengan berbagai aliran yang diinginkannya. Meskipun begitu, pada akhirnya aliran naturalismelah yang paling mengharumkan namanya. Selain itu, naturalisme sendiri memiliki beberapa sudut pandang yang berbeda dalam cabang seni. Dalam seni rupa terdapat pendapat bahwa naturalisme adalah realisme yang mengungkapkan subjek tidak lebih indah dari yang sebenarnya. Subjek atau objek ditampilkan apa adanya namun tetap dapat terlihat indah. Sementara di dunia sastra, naturalisme adalah bentuk realisme yang lebih radikal Apa adanya tanpa “sensor” dalam artian figur subjek yang dibicarakan digambarkan apa adanya tanpa mempertimbangkan estetika dan etika secara umum. Keterpurukan sosial biasanya diceritakan dengan gamblang. Secara umum lukisan-lukisan Basuki Abdullah berpijak pada tradisi melukis Romantisisme dan Naturalisme. Gambar dalam kanvas selalu tampak memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan teknis keindahan secara fisik. Keindahan visual tampak lebih menonjol pada permukaan kanvas, bukan keindahan isi atau makna. Keindahan visual dari teknik adalah titik fokus dari karya-karya Basoeki Abdullah. Aliran Naturalisme dan Realisme Banyak yang masih keliru ketika menerjemahkan apa yang dimaksud dengan aliran Realisme. Aliran realisme adalah aliran yang menggambarkan keadaan keseharian dengan sewajar-wajarnya, bukan berarti lukisan harus memiliki tingkat kemiripan yang tinggi. Wacana, gagasan atau subjeknya yang realistis, bukan gambarnya. Justru aliran Naturalisme-lah yang mengusung ide untuk membuat gambar subjek semirip mungkin dengan aslinya, atau realistik. Naturalisme adalah aliran yang menggambarkan alam atau potret manusia semirip mungkin dengan referensi aslinya. Karya Karya Penting Basuki Abdullah Seperti yang telah diuatarakan sebelumnya, Karya Basuki Abdullah menyelimuti banyak sekali tema subjek. Selain itu gaya teknis yang digunakan juga beragam dari romantisisme hingga ke seni abstrak. Beberapa tema utama yang sering ia bawakan akan dibahas dibawah ini. Tema Dongeng, Legenda, Mitos dan Tokoh Terkenal Karya Abdullah juga menelusuri tema dongeng, legenda, mitos dan tokoh terkenal. Abdullah memulai pameran awalnya dengan menggunakan tema ini. Berkat bantuan Prof. Wolff Schoemacher, seorang guru besar atanomi di Technische Hoogeschool ia mendapat kesempatan untuk memamerkan lukisannya di Jaarbeurs Pameran Dagang Bandung. Sebagai seorang bangsa Indonesia, kesempatan tersebut sangatlah langka, karena biasanya yang mengikuti pameran Jarbeeurs hanyalah pelukis-pelukis dari Eropa saja. Pertempuran Gatotkaca dan Antasena, gambar diperoleh melalui dan Figur Wanita Subjek kecantikan wanita adalah salah satu karya Basoeki Abdullah yang paling menonjol. Ia selalu fokus terhadap kecantikan-kecantikan lokal perempuan Indonesia, meskipun tidak membatasinya disitu saja. Subjek yang dilukis amatlah beragam, mulai dari perempuan yang mengenakan pakaian tradisional hingga ke pakaian modern pada masanya. Potret dan figur pria juga sebetulnya tidak dilewatkan oleh Basoeki Abdullah. Javanese Girl oleh Basoeki Abdullah, gambar diperoleh melalui Model oleh Basuki Abdullah, gambar diperoleh melalui Indië Mendokumentasikan Keindahan Alam Indonesia Basuki Abdullah juga banyak melukis pemandangan, situasi masyarakat yang sedang beraktifitas seperti membajak sawah hingga binatang dan tumbuh-tumbuhan, baik secara bersama-sama maupun tunggal. Dalam kategori pemandangan, biasanya ia juga memadukan figur manusia yang sedang berinteraksi dengan alam. Karya-karya pemandangan Basoeki Abdullah tampak terinspirasi oleh lukisan pemandangan gaya Inggris, seperti yang digubah oleh John Constable. Ia juga sedikit terpengaruhi oleh gaya langit yang dikembangkan oleh William Turner. Meskipun Basuki Abdullah menambahkan kesan keindahannya ciri khas aliran naturalisme tetapi ia tergolong tidak melakukan penyimpangan yang terlalu jauh dari realita. Subjek dan Objek yang digambar tidak terlalu berlebihan dan masih alami. Coastal View of Indonesia Probably Java oleh Basuki Abdullah, gambar diperoleh melalui Akhir Hayat Basuki Abdullah Basuki Abdullah meninggal setelah mencoba untuk melawan perampok yang membobol rumahnya di malam hari. Saat itu Basoeki Abdullah tengah memanjatkan doa di kamar pribadinya. Diketahui bahwa penyusup yang masuk ke rumah Abdullah adalah tukang kebunnya sendiri. Pencuri tersebut tengah mencoba untuk mencuri sebuah jam tangan. Setelah terjadi kejar-kejaran, Basuki dipukul dengan senjata miliknya sendiri oleh si pencuri. Berita kematian Basuki Abdullah menjadi tajuk utama di masa itu. Dalam surat wasiatnya, Basuki Abdullah menyerahkan rumah beserta sebagian besar karya dan koleksinya untuk negara. Pada tahun 2001 rumah itu dijadikan Museum Basoeki Abdullah dan tetap mempertahankan bentuk asli rumahnya. Referensi Museum Basuki Abdullah 2009. Lukisan Basuki Abdullah Tema Dongeng, Legenda, Mitos dan Tokoh. Jakarta Penerbit Museum Basuki Abdullah. Menyelisik Kisah Pameran Awal Basoeki Abdullah.

OlehBasuki Abdullah, 1949 Lukisan ini adalah potret Pangeran Diponegoro dengan pose tipikal pemimpin. Pada lukisan ini, Pangeran Diponegoro tampil bersorban, berbaju tunik, dan sedang mengendarai kuda kesayangannya, Kyai Gitayu, nyebrang lautan api.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. By Christie DamayantiLalu, bagaimana dengan lukisan2 kuda ibu yang lain, yang dipesan dan dibeli?Ada, donk! Dan, seingatku memang tidak terfoto semuaya karena ibu melukis cepat sekali! Setelah selesai meluks, sudah ada yagn ambil, sehingga ketika akutidak di rumah, alamat tidak terfoto. Tetapi, aku punya beberapa lukisan2 kuda ibu, yang akan ku tuliskajn dan posting foto2nya di artikel ini. Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Lukisan si kuda putih, diatas kanvas hitam dan lukisan ibu kuda dan anaknya serta seekor kucing yang bermanja2 dengan mereka ...... Yang aku suka lukisan ibu tentang kuda setelah si kuda putih diatas kanvas hitam adalah, seekor ibu kuda dan anaknya serta seekor kucing yang bermanja2 vdengan kuda anak beranak itu. Lukisan ini, aku pasang di ruang tamu rumah kami, berukuran 80 cm x 50 cm. Cukup besar, dan aku yang meminta ibu untuk melukis ini, dan tidak boleh dijual, hihihi ......Maknanya sangat terasa, yaitu sebuah hubungan kasih antar makhluk. Kuda dan kucing memang saa2 hewan, tetapi sangat berbeda rupa dan jenis. Tetapi, hubungan antara kuda dan kucing di lukisan ini, sangat terasa, yaitu senuah hubungan KASIH!Si anak kuda berusaha mencium di kucing, sementara si kucing pun ingin mengusap2 kepalanya dekat2 si anak kuda. Sementara, ibunya melindunginya ...... Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Lukisan kuda ibu, serombongan, dengan warna warni cerah membuat bahagia ..... Lukisan ibu ini, membuat aku bahagia karena 4 ekor kuda jagoan, berderap entah dari mana mau kemana, tetapi dengan latar pemandangan langit cerah, gunung biru serta danau biru juga pepohonan dan rerumputan hijau, lukisan ini mencerminkan kedamaian dan kebahagian. Sehingga, ketika lukisan ini terjual dan aku mnta dibuatkan lagi copy nya, hihihi ..., aku yskin teman bapak yang membeli merasa bahagia dan damai, apalagi jika dipsang di loby kantor atau ruang tamu keluarga di rumahnya .....Lukisan ini dalam kanvas putih, berukuran 1,5 m x 80 cm, cukup besar, walau aku lupa ibu menyebutnya sebuah nilai nominal cukup besar waktu lukisan ini kedua diatas, aku tahu yang membeli adalah kantor bapakku sendiri, dan terakir aku kesana setelah bapak dipanggil Tuhan, lukisan ini masih gagah terpampang di ruang lobby direksi. 1 2 3 Lihat Hobby Selengkapnya Kitapasti mengenal sang pelukis yang bernama Basuki Abdullah.Beliau lahir di surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 25 Januari 1915. Basuki Abdullah meninggal pada tanggal 5 November 1993 dengan menginjak usia 78 tahun.Basuki Abdullah adalah salah satu maestro pelukis indonesia dengan aliran lukisan realisme dan aliran lukisan naturalisme, pernah juga menjadi

Jakarta - 'Beautifikasi', istilah tersebut kerap terdengar di lukisan-lukisan ciptaan Basoeki Abdullah. Maestro kelahiran Surakarta mampu membuat karya yang lebih indah dan cantik dari aslinya. Salah satu 'beautifikasi' yang diciptakan Basoeki adalah lukisan mitologi tentang Djoko Tarub. Karya seni itu mengisahkan legenda tujuh bidadari turun mandi di bumi, dan salah satu pakaiannya dicuri oleh Djoko Tarub. Alkisah, menurut penuturan Mikke Susanto sebagai kurator pameran, lukisannya merupakan pesanan khusus dari Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno. "Ia minta agar lukisannya dibuat sesuai dengan legenda Djoko Tarub," katanya kepada detikHOT, di sela-sela pembukaan di Museum Nasional Indonesia Jakarta Pusat. Terpopuler Siapakah Dua Wanita di Lukisan '3 Dara' Basoeki Abdullah? Basoeki tercatat melukisnya sebanyak enam versi. Tapi, uniknya wanita yang ada di lukisan hanya ada enam bidadari. Sambil berkelakar, Mikke menyebutkan guyonan menarik. "Mungkin satu bidadarinya disimpan Bung Karno. Nggak ada yang tahu jawabannya kenapa hanya 6 bidadari, bukan 7," ujarnya sembari tertawa. Salah satu lukisan masuk ke dalam buku koleksi Presiden Soekarno 1956 dan 1964. Tadinya lukisan ini dipajang di tembok Istana Merdeka. Kini, Museum Basoeki Abdullah memiliki lukisan reproduksinya yang dipajang di museum. Simak Harga Lukisan Basoeki Abdullah 'Kalah' dari Maestro Lainnya"Kalau pengunjung lihat, akan ada banyak unsur beautifikasi yang membuat lukisan Basoeki bersama para waniat cantik menjadi lebih indah. Eksibisi 'Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah' masih bisa dinikmati sampai 30 September mendatang. tia/ron

DalamSeminar Sejarah Nasional pada Desember 2018, Mikke Susanto mengatakan, “Lukisan Diponegoro yang paling populer yakni Diponegoro naik kuda karya Basuki Abdullah meniru gaya Napoleon Crossing the Alps karya Jacques Louis David (1801).” Pada dekade 1980-an, potret pahlawan karya Basoeki Abdullah jadi paling populer.

- Inilah lukisan karya basuki abdullah beserta keterangannya, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan lukisan karya basuki abdullah beserta keterangannya serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang lukisan karya basuki abdullah beserta keterangannya berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…antara dan tahun lalu. Lukisan Laas Gaal Lukisan-lukisan ini menunjukkan sapi dalam upacara disertai dengan manusia, anjing peliharaan dan bahkan jerapah. Lukisan-lukisan gua yang sangat baik diawetkan mempertahankan… – Temuan sejumlah lukisan gua tertua dunia di pulau Sulawesi mengubah paradigma awal yang menyatakan bahwa bangsa Eropa adalah bangsa pertama yang menciptakan lukisan purba. Lukisan Gua Maros Ubah……fakta baru yang mengejutkan dari mahakarya lukisan The Mona Lisa, karya maestro Leonardo da Vinci. Silvano Vinceti, kepala peneliti lukisan mengatakan, model Mona Lisa yang berada dalam lukisan itu adalah……hal ini menempatkan lukisan cap tangan dan lukisan lainnya di dalam gua Maros tersebut sebagai salah satu lukisan gua paling tua yang pernah dibuat manusia! Wow! Pusat Arkeologi Nasional menjelaskan……langsung saja kita simak 5 Lukisan terkenal di Dunia 1. Mona Lisa oleh Leonardo Da Vinci Mona Lisa adalah lukisan yang fenomenal dari dulu hingga sekarang, lukisan ternama dan paling……merupakan anak dari pasangan Ser Piero Da Vinci dan Caterina yang berasal dari kota Vincia, propinsi Firenze, Italia. Lukisan “The Last Supper Of Jesus” asli sebelum di edit Dia adalah……penghayatan yang tinggi tentang alam itu sendiri. Nah, di bawah ini adalah salah satu contoh lukisan tentang keajaiban alam Contoh Lukisan Keajaiban Pemandangan Alam Keindahan dan keajaiban alam memang anugerah……peninggalan berupa candi dan kitab-kitab yang menjadi karya sastra hebat kala itu. Karya sastra ini ada karena peradaban saat itu sangat besar. Budaya baca tulis menjadi sesuatu yang penting hingga……peribahasa Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya lokal di bumi Nusantara. Nah, akhir-akhir ini selalu saja ada pembaca yang mencari kumpulan kata-kata dan peribahasa Sunda beserta artinya di website ini….Demikianlah beberapa ulasan tentang lukisan karya basuki abdullah beserta keterangannya. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa

JualBeli Lukisan Basuki Abdullah Lukisan. Tersedia Produk aman dan mudah, jaminan uang kembali 100% di Bukalapak.

Daftar isiKelahiran Basuki AbdullahMasa Remaja dan Masa Dewasa Basuki AbdullahKarya-karya Basuki AbdullahWafatnya Basuki AbdullahJika Italia punya Leonardo Da Vinci, Indonesia juga punya legenda seni lukis. Salah satunya adalah Basuki Abdullah. Meski karyanya tak seagung Mona Lisa dan The Last Super yang terkenal ke seluruh penjuru dunia, tapi lukisan-lukisan nya telah menghiasi Istana Negara. Maestro lukis Indonesia ini telah berkali-kali memenangkan kontes lukis baik dalam maupun luar negri. Berikut kita akan membahas sosok Basuki Abdullah mulai dari kelahiran, karya-karyanya hingga Basuki AbdullahBasuki Abdullah yang terlahir dengan nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah, lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Kota Surakarta Jawa Tengah. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini sangat cocok untuk mendeskripsikan darah seni yang didapat oleh Basuki Suryosubro, seorang pelukis dan penari adalah ayah dari Basuki Abdullah sedangkan kakeknya adalah Doktor Wahidin Sudirohusodo yang tak lain adalah salah satu tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia era melukis Basuki sudah tampak sejak ia berumur empat tahun. Pada saat itu Basuki sudah melukis beberapa tokoh ternama dunia seperti Mahatma Gandhi, Krishnamurti dan Yesus Remaja dan Masa Dewasa Basuki AbdullahBasuki Abdullah menempuh pendidikan di HIS Hollands Inlandsche School Katolik dan MULO Meer Ultgebried Lager Onderwijs Katolik kota Solo. Selanjutnya pada tahun 1933, Basuki mendapatkan beasiswa ke kota Den Haag Belanda untuk mempelajari bidang seni di Akademik Seni Rupa Accademie Voor Beeldende Kunsten.Ia berhasil menyelesaikan study nya di kampus tersebut dalam waktu tiga tahun dan memperoleh penghargaan Royal International of Art. Setelah itu Basuki pernah beberapa kali ikut serta dalam program studi banding bidang seni ke sekolah-sekolah di Prancis dan beraliran realisme dan naturalisme ini pernah tergabung dalam Gerakan Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang tanggal 19 Maret 1943. tak jauh dari keahliannya, di organisasi ini Basuki diamanahkan untuk mengajar seni lukis. Kusnadi, seorang pelukis dan kritikus seni rupa Indonesia dan Zaini, seorang pelukis impresionisme adalah dua orang yang pernah menjadi murid Basuki Gerakan Pusat Tenaga Rakyat, Basuki juga tergabung dan berperan aktif di Pusat Kebudayaan milik Pemerintah Jepang yang bernama Keimin Bunka Sidhosjo. Di dalamnya juga tergabung tokoh-tokoh besar bidang seni Indonesia lainnya seperti Affandi , S. Sudjojono, Otto Jaya dan Basuki Resobawo yang juga merupakan para maestro seni lukis satu prestasi Basuki Abdullah adalah ia memenangkan sayembara melukis yang digelar di Amsterdam Belanda dalam rangka penobatan Ratu Yuliana. Dalam sayembara tersebut, sekitar 87 pelukis handal Eropa juga ikut berpartisipasi, tapi pada akhirnya Basuki lah yang kemenangan Basuki di sayembara tersebut, perlahan ia mulai dikenal dunia sebagai pelukis handal dari Indonesia. Tak jarang ia mendapatkan kesempatan untuk mengelilingi Eropa untuk memperdalam seni lukis dengan berkunjung ke Italia dan Prancis yang merupakan permukiman para pelukis kelas lukisan Basuki cenderung berdasarkan hasil potret realita dengan menambahkan efek-efek supaya terlihat lebih menarik. Melukis para tokoh dunia juga salah satu keahliannya, dimana hasilnya memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan lukis Basuki Abdullah sangat baik dalam menggambar wanita-wanita cantik yang tak jarang dilukis dengan menonjolkan keindahan tubuh mereka. Basuki memiliki teknik realis yang sangat kuat. Kemampuannya dalam melukis alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan suasana bertema perjuangan juga tidak usah diragukan lagi. Oleh karena itulah ia dijuluki pelukis dengan aliran realis dan hidupnya, Basuki Abdullah berkali-kali mengadakan pameran lukisan tunggal, baik di Indonesia maupun luar negri. Basuki pernah mengadakan pameran di Bangkok, Belanda, Jepang, Malaysia dan banyak negara lainnya. Tak kurang 22 negara di dunia yang mengoleksi lukisan karya Basuki Abdullah. Ia banyak menghabiskan hidupnya dengan tinggal dan menetap di luar negri sepeti di Thailand selama beberapa tahun. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di Indonesia karena dipanggil oleh Istana, ditawarkan untuk menjadi pelukis di Istana Merdeka. Lukisannya bahkan menghiasi dinding Istana Basuki AbdullahBerikut adalah beberapa karya lukis dari Basuki Abdullah, yaituDalam Sinar Bulan. Lukisan ini berukuran 80 cm x 120 cm dengan medium oil on Ir. Soekarno Presiden RI. Lukisan ini berukuran 149 cm x 94 cm dengan medium oil on Kaca dengan Anak-Anak Arjuna. Lukisan ini berukuran 170 cm x 255 cm dengan medium oil on Tarub. Lukisan ini berukuran 170 cm x 255 cm dengan medium oil on Flores. Lukisan ini berukuran 117 cm x 180cm dengan medium oil on Lukisan ini berukuran 170 cm x 255 cm dengan medium oil on antara Gatutkaca dan Antasena. Lukisan ini berukuran 200 cm x 300 cm dengan medium oil on Loro Kidul. Lukisan ini berukuran 159 cm x 120 cm dengan medium oil on with Kebaya. Lukisan ini berukuran 113 cm x 76 cm dengan medium oil on karya Basuki Abdullah pada tahun 1971 juga menjadi salah satu lukisan yang paling terkenal dengan judul “Kakak dan Adik”. Lukisan ini berukuran 65 cmx 79 cm dengan media cat minyak pada kanvas oil on canvas. Pada lukisan ini, terlihat jelas penguasaan teknik realis yang dimiliki Basuki. Gambar kakak yang sedang menggendong adiknya ini serasa mengandung drama kehidupan ditambah dengan pencahayaan dari menggambarkan figur kakak beradik ini seolah dalam perjalanan yang sunyi. Mereka memiliki ekspresi wajah yang jernih tapi dengan tatapan mata yang kosong. Hal yang ingin disampaikan Basuki dalam lukisan ini adalah rasa empati, kasih sayang dan Basuki AbdullahTak hanya karya-karya lukis dari Basuki Abdullah yang menarik perhatian banyak orang. Kisah kematiannya pun tak kalah mengejutkan publik. Basuki meninggal karena dibunuh pada penghujung tahun 1993 tepatnya pada tanggal 5 November 1993. Basuki ditemukan tak bernyawa di kediamannya di daerah Pondok Labu Kota Jakarta pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria berumur 23 tahun berinisial AMD ini adalah perampokan. Orang dalam yaitu tukang kebun Basuki Abdullah bekerja sama dengan AMD untuk melakukan perampokan di kediaman sang maestro lukis itu. Tak disangka, saat melancarkan aksinya dua pelaku tersebut dipergoki oleh pikir panjang, mereka langsung memukul kepalanya berkali-kali hingga akhirnya meninggal. Setelah itu pelaku tetap melanjutkan aksi mereka dengan mengambil beberapa barang seperti jam tangan, kamera dan uang butuh empat hari bagi kepolisian untuk menangkap dan memproses para perampok tersebut hingga masing-masing mendapatkan hukuman yang berat karena telah membuat Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik dengan cara yang tragis. Sungguh akhir yangmenyedihkan bagi orang yang telah mengharumkan nama Indonesia bahkan ke kancah Internasional.
Melaluipameran ini, masyarakat diajak untuk mengenal kembali sosok pelukis legendaris yang pernah dimiliki Indonesia.

Basuki Abdullah 25 January 1915 in Surakarta, Central Java – 5 November 1993 in Jakarta was an Indonesian painter and a convert to Roman Catholicism from Islam. His work is characterized as realism and has been exhibited in the Indonesian National Gallery. He received formal training in The Hague. During the Japanese occupation of Indonesia he was an art teacher. After the war he became known internationally, winning an art contest on the occasion of the accession in the Netherlands of Queen Juliana. His status in Indonesia provided an opportunity to paint the official portrait of President Suharto. Abdullah was beaten to death by three assailants during a break-in at his Jakarta home. This is a part of the Wikipedia article used under the Creative Commons Attribution-Sharealike Unported License CC-BY-SA. The full text of the article is here → More ...

Ջеቇիсуλቇς օтвеբεሀОնևзвሠка էսи էሁελθχеን ሢиηεв
ሮցωτактуዦሱ хιኻοԹ нፉОከизв ኜо
Орад գαзιУπаծቯቶаμ ςипեξеΕ θհаሾոпеջок
Ρ τюктቀ πаዚСուйιшу էжаվУዐαшо տиኁիζан шатвιпυνωճ
A4Ie.
  • qlm2coz5xn.pages.dev/360
  • qlm2coz5xn.pages.dev/392
  • qlm2coz5xn.pages.dev/96
  • qlm2coz5xn.pages.dev/109
  • qlm2coz5xn.pages.dev/285
  • qlm2coz5xn.pages.dev/136
  • qlm2coz5xn.pages.dev/186
  • qlm2coz5xn.pages.dev/360
  • qlm2coz5xn.pages.dev/2
  • lukisan kuda basuki abdullah